Setelah 3 jam perjalanan di salahsatu sudut bus Mira yang mengantarkankanku ke kota Pahlawan, Surabaya, setelah menyempatkan menengok orang tua di kampung halaman, sampailah aku di kota terbesar ke dua di Indonesia ini. Gunung Merapi yang meletus dahsyat di awal November 2010, memaksa bandara Adi Sucipto ditutup sehingga aku harus berangkat ke negeri Kanguru dari Juanda lalu transit di Ngurah Rai hampir setengah hari. Melbourne baru saja diguyur hujan, minggu pagi itu, ketika Garuda Indonesia mendarat dengan mulus, disambut udara segar dan matahari mulai bersinar cerah.

Segera kubeli tiket bus kota seharga 15 dollar Australia untuk pulang pergi, menuju stasiun pusat kota yang bisa ditempuh dalam 30 menit perjalanan. Bangunan lima lantai berbasuh cat kuning gading itu berdiri disalah satu ujung jalan di tengah Central Business District dan mengusung Formule1 sebagai penandanya, sehingga hanya butuh 3 menit bagiku menuju tempat The 13^th International Business Research Conference di Novotel hotel yang teretak di tepi jalan Collins, tak jauh dari kampus Victoria University, di tepi sungai Yarra yang memantulkan warna beningnya.

Dapat dimaklumi kalau kota ini mengklaim sebagai kota pusat pendidikan karena kampus bergengsi bertebaran di berbagai sudut termasuk RMIT dan Melbourne university. Sungguh beruntung ketika aku mempresentasikan paper, bertemu dengan beberapa professor dari kampus tersebut dan juga dari 28 negara diantaranya Prof Zia Haqq, Prof Bob Clift dan Prof Nanere. Setelah menikmati makanan khas Indonesia di restoran Nelayan, disalah satu sudut Melbourne, sempat kutengok berita di internet kalau sistem Garuda Indonesia sedang trouble sehingga banyak delay di eropa dan amerika. Alhamdulilah, 5 jam perjalanan menuju Ngurah Rai meski mendung menggantung sangat tebal di atas ujung landasan, namun Garuda landing tepat waktu. Namun teryata penerbangan ke Jogjakarta malam harinya masih ditutup, sehingga malam itu, aku harus meringkuk di salahsatu sudut kamar losmen kecil, di tepi kawasan Tuban, pinggiran bandara, agar esok paginya aku bisa ke bandara tepat waktu.