Tepat jam sembilan malam, di awal pekan Maret 2013, Air Asia mengantarkan kami berenam mendarat di Don Muang airport Bangkok. Nama bandara ini mengingatkanku pada operasi pembebasan Woyla pada 31 Maret 1981, yang kemudian melambungkan reputasi komando pasukan khusus Indonesia. Tim bamboo MMUGM yaitu Indra, Andi, Yodhi, Rina dan Mega beserta aku yang siap berlaga di Global Social Venture Competition (GSVC) Asia tenggara yang kali ini dituanrumahi Thammasat Business School, kemudian menyusuri kota Bangkok, lalu dengan MRT canggih menuju distrik Cong Nomsi, dimana Silom hotel trinity complex berada. Impresi kemudahan dan kenyamanan system transportasi public di kota berpenduduk 8 juta ini membuat kami iri.
Sabtu pagi 9 Maret 2013, tim Bamboo mempresentasikan pada kesempatan pertama tentang Lexipal project bersaing dengan 11 tim lainnya di Pullman Kingpower hotel, kurang lebih 500 meter dari Victory monument Bangkok. Dukungan dari alumni MMUGM, Anggi yang kini berkarir di P&G maupun mas Canggih, anak Prambanan yang sedang studi di Bangkok cukup emberi kejutan menyenangkan. Malamnya, bertempat di kafe hotel, Bamboo team MMUGM merebut juara the best video presentation. Hadiah berupa 100 US$, kami terima esok harinya di Stock Exchange of Thailand bersamaan workshop tentang ‘From Soul to Sales’, tak jauh dari Queen Sirikit park.
Kompetisi di Bangkok ini makin meyakinkan kami akan potensi besar Lexipal sebagai software, alat bantu untuk anak-anak yang terkena disleksia (kesulitan membaca), sebagai suatu ikhtiar social entrepreneurship. Bangkok juga layak dijelajahi dengan Chatucchak market di akhir pecan, Wat pho dengan recliding Budha di tepi sungai Chao praya, Madame Tussaud museum di Siam centre beserta pasar malamnya yang meriah dengan street food yang memanjakan.
Fotonya bagus-bagus. Sedikit koreksi itu hadiahnya 100 atau 500 Pak. Atau maksudnya 100 per orang ya? heheheheh