Menuntut Ilmu ke negeri China

Hotel di tepi Sichun road itu baru saja bersolek pada senja 21 Mei 2012, ketika 9 tim AoL FEB UGM menjejakkan kakinya. Park Plaza Beijing Science Park hotel menjadi tempat kami menimba ilmu tentang AACSB di kota yang dulu dikenal sebagai Peking. Workshop AoL berjalan lancar dimoderatori Prof Robin dan dengan semangat diikuti derasnya pertanyaan dan diskusi. Tak mau ketinggalan, pak gugup, pak Rimawan, pak catur, pak bambang, pak edi purnawan,  pak budi, pak samsubar, pak gudono dan aku berusaha menimba ilmu sebanyak mungkin dari berbagai pengalaman sekolah bisnis lain yang telah terakreditasi AACSB.

Malam itu, Tiananmen square menampakkan keperkasaannya, berukuran 500 meter kali 880 meter disisi kota terlararang (forbidden city), masih nampak beberapa penjaga dari tentara pembebasan rakyat. Beijing telah banyak berubah, tidak sebagaimana dituliskan di naskah klasik beberapa dekade lalu sebagai negeri tirai bamboo yang jauh dari sentuhan modernisasi. Berbagai merek franchise asing bertebaran di sudut jalan, didukung system transportasi bawah tanah yang   tertata dan jalan delapan jalur membelah kota.

Bangunan gigantis terbentang 21 ribu kilometer itu dulu hanya kulihat gambarnya di buku IPS, kini kulihat di sudut Jinshanling Beijing. Tembok raksasa China, yang mulai dibangun abad ke 7 sebelum masehi oleh dinasti Ming. Karena sudah sore menjelang malam, bangunan itu terjelajah hanya 2 kilometer an, lalu kubergegas bersama rombongan segera kembali ke tanah air via Hongkong, menumpang cathay pasifik. Baik tembok raksasa maupun Aol memberikan pelajaran utama tentang pentingnya proses kualitas berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>